Surat Terbuka Untuk Ibu, Calon Mertuaku

Foto Editor : Aditya Haditama

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Perkenalkan Saya adalah Pria yang mencintai anak sholehahmu dan penuh kesederhanaan, Yang lahir dari rahimmu.

Saya adalah Seorang Pria yang memiliki rupawan pas-pasan.

Saya adalah Pria yang tidak bergelimang harta. Saya hanyalah Pria akhir zaman yang punya cita-cita menjadi Suami yang sholeh untuk pasanganku nanti. Pasangan yang nantinya akan saya bimbing dan Menasihatinya, Hingga menuntunnya ke Surga yang indah.

Saya adalah Pria yang ingin dimuliakan dan dihormati.

Wahai Ibu calon mertuaku. Izinkan saya untuk menjadi suami anakmu untuk pernikahannya yang ke tiga kalinya. Izinkan Saya menjadi ayah dari Ketiga Cucumu.

Biarkanlah tutur lembutku yang akan melenyapkan amarahnya. Biarkanlah saya menjadi tempat berteduh ketika ia lelah. Biarkanlah senyum sejukku yang akan menyemangatinya.

Wahai Ibu calon mertuaku, saya adalah pria yang Mencintai anak sholehahmu. Izinkan kami merawat cinta ini dengan kesucian. Izinkan kami membina keluarga yang dicinta penduduk dunia dan juga penduduk akhirat.

Wahai Ibu, yang akan menjadi Ibuku juga, saya tidak bisa menjadi yang terbaik untuk anakmu. Karena kau tetap menjadi seorang yang terbaik di hatinya.

Maka ajari saya Ibu, agar kelak anak-anakku nanti menganggap Anakmu Ibu yang terbaik.

Aku tidak bisa menjadi pria yang penyabar, maka Ibu ajari saya menjadi orang sesabar sepertimu. Agar kelak saya bisa membimbing cucu-cucumu yang baik seperti anakmu, anak yang akan bersanding denganku.

Saya lah pria yang akan selalu belajar mencintai anakmu setiap waktunya, memahami segala kelebihan dan kekurangannya, Kami saling Mengisi.

Wahai Ibu Calon mertuaku. Saya membutuhkan doamu untuk menjaga keluarga kami nanti agar tetap dalam lindungan-Nya

Wahai Ibu calon mertuaku. Semoga engkau ridha atas semua ini. In sya’a Allah saya siap berusaha menjadi Pria terindah yang kedua untuk anakmu, Yang akan menuntunnya ke Surga abadi.

Salam Kasih Dari calon menantumu Aditya Haditama.

Wassalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh.

Sumber Asli
Editor : Aditya Haditama